Kamis, 26 Mei 2016

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)

A. Konsep Pembelajaran Berbasis Web
          Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa di akses melalui jaringan internet. Pembeljaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web Based learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). 
        E-learning tidaklah sama dengan pembelajara konvensial. E-learning memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1. Interactivity (interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchrounus), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchrounus), seperti forum, mailing list atau buku tamu.

2. Independency (kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa ( student-centered learning).

3. Accessibility (aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas dari pada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.

4. Enrichment (pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi. 

           E-learning adalah E-learning adalah aktivitas belajar yang menggunakan bantuan teknologi elektronik. E-learning juga dapat diaplikasikan dalam pendidikan konvensional dan pendidikan jarak jauh. Web-based learning merupakan salah satu bentuk learning yang materi (content) maupun cara penyampaiannya (delivery method) melalui internet (web). Pembelajaran berbasis web adalah sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.

B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web
             Kruse (dalam Rusman, 2013:266) dalam salah satu tulisannya yang berjudul “using the web for learning” yang dimuat dalam dalam situs www.elearning.com mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web sering kali memiliki manfaat yang banyak bagi peserta didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web bisa menjadi ppembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsure interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran (contohnya uang jajan/biaya ttransportasi sekolah).
         Dikarenakan sifatnya yang maya/virtual, pembelajaran berbasis web dianggap telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan materi pembelajaran. Penghantaran materi pembelajaran kini tiak lagi tergantung pada medium fisik seperti buku pelajaran cetak atau CD-ROM. Materi pembelajaran kini terbentuk data digital yang bisa di decode (diuraikan) melaui perangkat elektronik seperti computer, smartphone, telepon selular atau piranti elektronik lainnya.

C. Memilih Metode Pembelajaran Berbasis Web yang Sesuai
             Terdapat berbagai macam pembagian pembelajaran berbasis web. Driscoll dalam Rusman (2013:267) dalam bukunya, Web Based Training Creating e-learning Experience, membagi pembelajaran berbasisi web menjadi empat jenis. Ada dua langkah yang harus dilakukan untuk menentukan metode pembelajaran berbasis web jenis apa yang cocok untuk diterapkan dalam suatu kondisi pembelajaran. 
          Langkah pertama adalah menentukan terlebih dahulu tipe pembelajaran yang akan disampaikan. Analisis kebutuhan dilakukan pada langkah ini, untuk menentukan ranah mana yang akan disentuh dalam oleh proses pembelajaran ini, apakah kognitif, psikomotor atau afektif.dalam proses pembelajaran web ini mengelompokkan tujun pembelajaran atau pelatihan sehingga pengembangan program dapat mengetahui jenis kemampuan kognitif masing-masing membutuhkan penyampaian informasi, latihan, dan penilaian yang berbeda.
            Langkah kedua dari pemilihan proses pembelajaran, adalah memilih tipe pembelajaran berbasis web yang paling penting tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk memilihi tipe pembelajaran berbasisi web mana yang paling tepat, pertama tentukan ranah pembelajaran yang pling merepresentasikan tujuan yaitu, kognitif, tentukan tingkat kemmpuan kognitif dan lihat, apakah termaksud permasalahan belajar highly structured atau ill-structured.

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web
           Sebagaimana media pembelajaran pada umumnya, pembelajaran berbasis web pun memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.
1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web
a. Memungkinkan setiap orang dimana pun, kapanpun, untuk mempelajari apa pun.
b. Pembelajaran dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual.
c. Kemampuan untuk membuat autan (link), sehingga pembelajaran dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar ligkungan belajar.
d. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajaran yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar.
e. Dapat mendorong pembelajaran untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar.
f. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran.
g. Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
h. Isi dan materi pelajaran dapat di-update dengan mudah.

2. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web
a. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi pembelajaran.
b. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajaran.
c. Dibutuhkan panduan bagi pembelajaran untuk mencari informasi yang relevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.
d. Dengan mengguanakan pembelajaran berbasis web, pembelajaran kadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
 
E. Metode Blended Learning dalam Pembelajaran Berbasis Web
        Blended Learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metodependekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Salah satunya contohnya adalah kombinasi penggunaan pembelajaran berbasis web dan penggunaan metode tatap muka yang dilakukan secara bersamaan didalam pembelajaran. Istilah blended Learning juga dikenal dengan sebutan Hybrid learning dan mixed learning.
                 Metode blended learning memberikan kesempatan bagi peserta pembelajaran online, salah satunya, untuk bertatap muka. Metode blended yang demikian banyak diterapkan utamanya ketika kompetensi yang hendak dicapai adalah keterampilan (psikomotorik) teretntu. Walaupun online learning memberikan kemudahan bagi para pelajar sebagai manusia, tetap memiliki keinginan untuk berada dalam suatu komunitas (dalam hal ini komunitas belajar) yang sesungguhnya, dan hal ini dipandang penting dalam pembelajaran.

F. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Web
         Hal yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada pandangan dari pemegang kepentingan.
1. Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang tertarik pada topic yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Hal ini berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun tutor) yang kemungkinan tidak berada pada lokasi bahkan waktu yang sama.
2. Ketergunaan bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini, yaitu konsistensi dan kesederhanaan.
3. Relevansi melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya dubuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajaran dan menghindari bias.

G. Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran
         Internet (interconnection and networking) adalah jaringan informasi global. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri “Through idenpendent study, students becomedoers, as well as thinkers”(cobine,1997).
          Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa karekteristik sebagai berikut:
1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2. Proses pembelajaran tidak terbtas oleh waktu seperti hlnya tatap muka biasa.
3. Pembelajaran dapat memilih topic atas bahan ajar yang sesuai dengan keinginn dan kebutuhan masing-masing.
4. Lamanya waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interktif, sehingga menarik siswa, dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembeljaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online.

H. Internet sebagai Sumber Belajar
        Peranan internet dalam organisasi sangat menguntungkan karena kemampuannya dalam mengolah data dengan jumlah yang sangat besar. Menggunakan internet dengan segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan yang secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilan dalam belajar. Karena internet merupakan sumber data utama dan pengetahuan. Melalui teknologi ini kita dapat melakukan di antaranya untuk :
1. Penelusuran dan pencarian bahan pustaka.
2. Membangun program Artificial Intelligence (kecerdasaan buatan) untuk memodelkan sebuah rencana pembelajaran.
3. Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan virtual classroom ataupun virtual university.
4. Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian.
             Kegunaan-kegunaan seperti di atas itu dapat diperluas bergantung kepada peralatan computer yang dimiliki jaringan dan fasilitas telepon yang tersedia dan provider yang bertanggung jawab untuk tetap terpeliharany penggunaan jaringan komunikasi dan informasi tersebut.

I. Interaksi Tatap Muka dan Virtual
          Ada tiga alas an mengap forum tatap muka masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini. Alasan tersebut adalah :
1. Perlunya forum untuk menjelaskan maksdu dan mekanisme belajar yang akan dilalui bersama secara langsung dengan semua peserta didik.
2. Perlunya memberikn pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan tugas secara kelompok dan kolaboratif pada setia peserta didik. Karena model pembelajaran yang dirancang menuntut kerja kelompok maka peserta didik perlu memiliki kompetensi dan komunikasi.
3. Perlunya pemberian pelatihan secukupnya dalam menggunakan computer yang akan digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik. Dengan menyeratkan berbagai kegiatan computer besrta fasilitas sistem komunikasi pendukungnya, maka setiap peserta didik harus mempunyai keterampilan mengoperasikannya. Kekurang pahaman dalam kemungkinana rendahnya partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan diskusi virtual selanjutnya.

J. Teknologi Pendukung E-Learning
        Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan computer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama computer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi uda, yaitu : teknologi based learning dan teknologi based web-learning. Teknologi based learning ini pada prinsipny terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio, tape, voice mail, telephone) dan video information technologies 9video tape, video text, video massaging). Sedangkan technology based web learning pada dasarnya adalah data Information technologies (bulletin board, Internet, e-mail, telecollaboration).

K. Pengembangan Model E-learning
           Haughey dalam Rusman (2013:291) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu:
1. Web Course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukn adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penungasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
2. Web Centric Course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampiakan melalui internet, dan sebagaian lagi melalui tatap muka.
3. Web Enhanced Course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.

L. Kelebihan dan Kekurangan E-learning
1. Kelebihan
a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudh melalui fasilitas internet secara regular atau kapan sja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
b. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan jar yang dipelajari.
c. Siswa dapat belajar atau me-review bahan perkuliahan setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di computer.
d. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bagan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
e. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah wawasan yang lebih luas.
f. Berubahnya peran siswa dari yng biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri.
g. Relatifnya lebih efisien, misalnya bagi mereka yang tinggal jauh darisekolah atau perguruan tinggi.

2. Kekurangan
a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek psikomotorik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek komersial.
c. Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan. d. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran berbasis pada ICT.
e. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
f. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
g. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengoperasikan internet.
h. Kurangnya personal dalam hal penguasaan bahasa pemrograman 
 
 
DAFTAR PUSTAKA :
Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.


3 komentar: