PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA TELEVISI/VIDEO
A. Konsep Media Pembelajaran
Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media salah
satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan. Makanya media bisa digunakan
dalam pembelajaran yang disebut media pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran serta merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pelaajaran.
Manfaat dari media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah berikut
ini.
1.
Pembelajaran
akan lebih menarik perhatian peserta didik.
2.
Materi
pembelajaran akan lebih jelas maknanya.
3.
Metode
pembelajaran akan lebih bervariasi.
4.
Peserta
didik akan lebih banyak melakukan proses pembelajaran.
B. Pengertian dan Fungsi Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie
artinya penglihatan. Jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran
gambar-gambar melalui gelombang radio. Televisi sebagai sarana penghubung yang
dapat memancarkan rekaman daari stasiun pemancar televisi kepada para penonton
atau pemirsanya dirumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan,
berita, hiburan, dan lain-lain.
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar
hidup bersama suara melalui kabel, (Arsyad dalam Rusman, 2013:185). Sistem ini
menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang
elektrik dan mengonversikannya kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat dan
suara yang dapat didengar. Televisi merupakan paduan audio dari segi
penyiarannya dan video dari segi gambar bergeraknya. Televisi pendidikan adalah
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya.
Effendy dalam Rusman (2013:185), mengemukakan televisi adalah media dari
jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yang
berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum,
sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.
Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar
diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini
menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang
elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan
suaranya dapat didengar, (Soerjokanto).
Fungsi televisi menurut Effendy
dalam Rusman (2013:185), sebagai berikut ini.
1.
Fungsi Penerangan (The
Infromation Function)
Televisi mendapat perhatian yang
besar dikalangan masyarakat karena dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan
informasi yang sangat memuaskan. Hal ini didukung oleh dua faktor, yaitu:
a.
Immediacy (Kesegaran)
Peristiwa
yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsanya
pada saat peristiwa itu berlangsung.
b.
Realism (Kenyataan)
Televisi
menyiarkan informasinya secara audio dan visual melalui perantaraan mikrofon
dan kamera sesuai dengan kenyataan.
2.
Fungsi Pendidikan (The
Educational Function)
Televisi merupakan sarana yang
ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu
banyak secara simultan dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuan
dan penalaran masyarakat. Pemerintah Indonesia melalui Kemendiknas dan Pustekom
telah meyiarkan TV-edukasi (TVe), yang selalu menyiarkan program-program
pendidikan dan pembelajaran yang disiarkan secara teratur dan terprogram.
3.
Fungsi Hiburan (The
Entertainment Function)
Televisi berfungsi sebagai hiburan yang mana proses penyampaian isi pesan
media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga diinterprestasikan
secara berbeda-beda menurut visi pemirsa serta efek yang ditimbulkan juga
beraneka ragam. Agar pesan yag disampaikan dapat diterima oleh khalayak sasaran
perlu diperhatikan bebrapa faktor, yaitu:
a.
Pemirsa
Komunikator akan menyesuaikan pesan dengan latar
belakang komunikannya. Namun untuk media elektronik faktor pemiras perlu
mendapatkan perhatian lebih. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kebutuhan
pemirssa, minat, meteri pesan, dan jam penayangan suatu acara.
b.
Waktu
Setelah komunikator mengetahui kebutuhan, minat,
dan kebiasaan pemirsa, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan waktu
penayangannya. Pertimbangannya adaalah agar setiap acara yang ditayangkan dapat
secara proposional diterima oleh khalayak atau sasaran yang dtuju.
c.
Durasi
Durasi berkaitaan dengan waktu, yaini jumlah menit
setiap penayangan suatu acara. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan pemirsa
terhadap suatu acara yang ingin ditontonnya.
d.
Metode
Penayangan
Metode penyajian suatu acara berhubungan dengan daya
tarik acara itu sendiri agar tidak menimbulkan kejenuhan pemirsa.
C. Karakteristik Media Televisi
Karakteristik media televisi sebagai berikut ini.
1.
Televisi sebagai Media Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Media massa
merupakan saluran atau media yang digunakan untuk mengadakan komunikasi dengan
massa. Ciri-ciri komunikasi massa yaitu komunikasi yang berlangsung satu arah,
komunikator pada komunikasi masa melembaga, pesan pada komunikasi massa
bersifat umum, media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, dan komunikan
komunikasi massa bersifat heterogen.
Fungsi komunikasi massa menurut Yoseph R. Dominick. Pertama, dapat
menggunakan perspektif seorang sosiolog dan meneropongnya melalui lensa lebar
seraya mempertimbangkan fungsi-fungsi yang ditujukan oleh media massa bagi
keseluruhan masyarakat yang disebut makroanalisis. Kedua, atau
sebaliknya dapat melihat melalui lensa close-up kepada secara perorangan
dan meminta kepadanya agar memberikan laporan mengenai bagaimana mereka
menggunakan media massa dan ini dinamakan mikroanalisis.
2.
Televisi sebagai Media Elektronik
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar
hidup bersama suara melalui kabel. Tujuan televisi menurut UU Penyiiaran Nomor
24 Tahun 1997, “penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap
mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepad Tuhan YME,
memperkokoh persatuan dan kesatuan, dan membangun masyarakat adil dan makmur.
Fungsi televisi secara umum menurt UU penyiaran
sebagai berikut ini.
a.
Media
infromasi dan penerangan
b.
Media
pendidikan dan hiburan
c.
Media
untuk memperkuat ideologi, politik, politik, ekonomi, sosial budaya
d.
Media
pertahanan dan keamanan
Manfaat televisi bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor. Manfaat pertama,
bersifat kognitif adalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau
informasi yang ditayangkan. Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif
yang berkaitan dengan karakter, sikap, dan emosi. Manfaat yang ketiga adalah
bersifat psiikomotor yang berkaitan dengan keterampilan, tindakan, dan perilaku
yang positif.
3.
Televisi sebagai Media Audio Visual
Media audio-visual yan dapat menampilkan suara sekaligus gambar.
Komponen-komponen televisi sebagai media audio-visual sebagai berikut ini.
a.
Pemain
(diri sendiri/performer, orang lainn/aktor/aktris)
b.
Set
adalah lingkungan dimana pemain berada
c.
Properties
adalah segala benda yang dapat dipindahkan untuk melengkapi set
d.
Lighting
(pencahayaan)
D. Konsep TV Pendidikan
Televisi pendidikan adalah penggunaanprogram video yang direncanakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu tanpa melihat siapa menyiarkan. Ciri-ciri
dari televisi pendidikan sebagai berikut ini.
1. Dituntun oleh seorang guru melalui pengalaman-pengalaman siswa.
2. Sistematika siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
3. Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya.
4. Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya.
Klasifikasi siaran televisi yang mengandung pesan pendidikan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Siaran pendidikan sekolah dengan sasarannya yaitu para murid sekolah, dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan para mahasiswa sekolah tinggi yang mana acaranya mengacu kepada kurikulum tentunya akan memberikan pengaruh secara langsung kepada siswa.
b. Siaran pendidikan sepanjang massa, dengan acara yang dilandasi oleh nilai-nilai pendidikan keseharian. Sasaran siaran ini adalah khalayak umum yang dibagi menurut tingkat tertentu.
2. Sistematika siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
3. Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya.
4. Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya.
Klasifikasi siaran televisi yang mengandung pesan pendidikan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Siaran pendidikan sekolah dengan sasarannya yaitu para murid sekolah, dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan para mahasiswa sekolah tinggi yang mana acaranya mengacu kepada kurikulum tentunya akan memberikan pengaruh secara langsung kepada siswa.
b. Siaran pendidikan sepanjang massa, dengan acara yang dilandasi oleh nilai-nilai pendidikan keseharian. Sasaran siaran ini adalah khalayak umum yang dibagi menurut tingkat tertentu.
TV-Edukasi atau sering disingkat dengan TV-E adalah sebuah stasiun televisi
yang khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi dibidang pendidikan dan
berfungsi sebagai media pembelajaran bagi masyarakat. Sasaran TV-E adalah
peserta didik dari semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, praktisi
pendidikan, dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA:
Rusman, dkk. 2013.
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta:
Rajawali Pers.
(Online),(https://sharingkuliahku.wordpress.com/2011/10/24/pengertian-televisi/,
diakses pada 17 April 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar